Sigmund Freud, seorang psikoanalis terkenal, mengembangkan teori tentang dua sumber naluri utama dalam kehidupan manusia: Thanatos (dorongan kematian) dan Eros (dorongan hidup). Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap konsep ini? Apakah ada paralel atau perbedaan dalam perspektif Islam terhadap naluri manusia?
1. Freud's Theory of Thanatos and Eros
Freud percaya bahwa manusia didorong oleh dua naluri utama yang saling bertentangan:
- Eros: Naluri hidup atau dorongan cinta. Eros mencakup keinginan untuk bertahan hidup, reproduksi, kasih sayang, dan pencarian kebahagiaan. Ini adalah energi vital yang mendorong manusia untuk berinteraksi, mencintai, dan berkarya.
- Thanatos: Naluri kematian atau dorongan destruktif. Thanatos mewakili keinginan untuk menghancurkan, agresi, dan merusak. Ini merupakan energi negatif yang mengarah pada kehancuran dan kematian.
Menurut Freud, perjuangan antara Eros dan Thanatos merupakan bagian dari konflik batin yang dialami manusia, yang dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir individu.
2. Islamic Perspective on Human Nature
Pandangan Islam terhadap manusia dan naluri-nalurinya berbeda dari perspektif Freudian. Dalam Islam, manusia diberikan fitrah (fitrah) atau kodrat yang suci, yang mencakup dorongan untuk mencari kebaikan, keadilan, dan keseimbangan. Dalam konteks ini, bagaimana Islam memahami dua aspek utama dalam naluri manusia?
- Naluri Fitrah: Islam mengajarkan bahwa manusia dilahirkan dengan fitrah yang suci, yang mencakup naluri untuk mencari kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan perdamaian. Fitrah ini mengarahkan manusia untuk berbuat baik, berinteraksi dengan baik dengan sesama, dan menjaga harmoni dalam kehidupan.
- Pertempuran Antara Nafs dan Keberadaan Spiritual: Dalam Islam, terdapat konsep nafs (ego atau hawa nafsu) yang dapat menjadi sumber dorongan negatif seperti keinginan berlebihan, kebanggaan, atau keinginan untuk berkuasa. Namun, Islam juga mengajarkan pentingnya mengendalikan nafs dan mendekatkan diri pada aspek spiritual manusia.
3. Harmoni dan Keseimbangan
Pandangan Islam tentang manusia menekankan pentingnya mencapai harmoni dan keseimbangan antara naluri yang berbeda. Islam memandang bahwa manusia memiliki potensi untuk mengembangkan aspek-aspek positif dari fitrahnya, seperti kasih sayang, keadilan, dan cinta kepada sesama.
Dalam Islam, memahami keberadaan manusia melibatkan pengenalan akan ujian dan tantangan yang dihadapi manusia dalam mengendalikan naluri negatif (seperti nafs) dan mengembangkan naluri positifnya. Tugas manusia adalah untuk berusaha memperkuat fitrah yang suci dan mengekang dorongan-dorongan negatif.
4. Penekanan pada Kebaikan dan Perbuatan Baik
Islam menekankan pentingnya bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang baik. Perjuangan internal untuk mengatasi nafs dan memperkuat fitrah merupakan bagian integral dari perjalanan spiritual manusia. Perbuatan baik, kasih sayang, keadilan, dan mencari kebenaran merupakan nilai-nilai yang dipromosikan dalam ajaran Islam.
Kesimpulan
Meskipun Freud mengembangkan teori yang menarik tentang dua sumber naluri manusia (Eros dan Thanatos), pandangan Islam tentang manusia menekankan potensi manusia untuk berkembang dan mencapai keseimbangan dalam kehidupan. Islam mengajarkan pentingnya menghormati fitrah manusia yang suci, menekan nafs yang negatif, dan mengembangkan naluri positif seperti kasih sayang, keadilan, dan kebenaran.
Dalam perspektif Islam, manusia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat dengan memperkuat sifat-sifat fitrah yang baik dan mengendalikan dorongan negatif. Dengan demikian, pandangan Islam memberikan perspektif yang lebih holistik dan mendalam tentang sifat manusia dan perjuangan batinnya.
Komentar
Posting Komentar