Pendidikan Politik dalam Pendidikan Agama Islam: Menggali Aspek Sosial Menuju Pemahaman Dunia yang Holistik
Pendidikan agama Islam di Indonesia sering kali terfokus pada aspek-aspek ritual, aqidah, dan sejarah Islam, sementara dimensi sosial dan politik dalam ajaran agama seringkali terabaikan. Fenomena ini menciptakan kekosongan dalam pemahaman generasi muda tentang peran dan dampak Islam dalam kehidupan sosial dan politik, khususnya dalam konteks negara demokrasi. Pendidikan politik dalam pendidikan agama Islam menjadi suatu hal yang sangat penting, namun sering kali diabaikan dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan agama Islam di Indonesia umumnya mencakup aspek-aspek seperti fiqih ibadah, aqidah, dan sejarah Islam. Meskipun hal ini penting untuk memahami dasar-dasar agama, tetapi pembelajaran yang terlalu terfokus pada dimensi tersebut dapat menghasilkan generasi muda yang kurang memahami konsep Islam dalam menghadapi realitas sosial dan politik sehari-hari. Pendidikan agama Islam seharusnya lebih dari sekadar pembelajaran teoritis; ia juga harus mencakup aspek aplikatif yang dapat membekali siswa dengan pemahaman yang holistik tentang ajaran Islam.
Pendidikan politik dalam pendidikan agama Islam tidak hanya relevan dalam konteks negara demokrasi, tetapi juga penting untuk membentuk pemahaman sosial dan moral siswa. Islam sebagai agama yang komprehensif mengajarkan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan sosial, dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan politik dalam konteks ini bukan hanya mengajarkan mekanisme politik, tetapi juga membangun kesadaran akan tanggung jawab moral dan sosial yang harus diemban oleh setiap individu Muslim.
Berkaitan dengan hal ini, Dr. Abdullah Saeed, dalam karyanya "Islamic Thought: An Introduction," membahas pentingnya menyelaraskan ajaran Islam dengan konteks sosial dan politik. Beliau menekankan bahwa Islam bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang kehidupan sosial yang berlandaskan nilai-nilai moral dan etika. (Saeed, 2006)
Dalam negara demokrasi seperti Indonesia, pendidikan politik dalam konteks agama Islam menjadi semakin relevan. Siswa perlu memahami prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan konsep kewarganegaraan yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Dr. Kamaruddin Amin dalam "Political Islam in Indonesia: Present and Future Trajectory" menyoroti pentingnya integrasi ajaran Islam dengan konteks politik Indonesia untuk membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. (Amin, 2019)
Namun, di samping kebutuhan akan pendidikan politik dalam pendidikan agama Islam, perlu diakui bahwa pendidikan kewarganegaraan yang ada di kurikulum umum juga memainkan peran penting. Pengintegrasian kedua bidang ini dapat memberikan landasan yang kokoh bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang peran mereka dalam masyarakat.
Pentingnya pendidikan politik dalam pendidikan agama Islam tidak hanya berkaitan dengan aspek praktis dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dengan pembentukan karakter dan identitas Muslim yang dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Oleh karena itu, pembenahan dalam kurikulum pendidikan agama Islam dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aplikasi nilai-nilai Islam dalam konteks sosial dan politik perlu diperhatikan untuk menciptakan generasi yang lebih paham dan peduli terhadap dinamika masyarakat dan negara.
Komentar
Posting Komentar