Oligarki pada masa Abbasiyyah merupakan fenomena politik yang signifikan dalam sejarah Islam. Abbasiyyah adalah dinasti Islam kedua yang berkuasa dari tahun 750 hingga 1258 M, menggantikan dinasti Umayyah. Selama periode ini, kekuasaan politik berpusat pada keluarga dan klan elit yang membentuk sebuah sistem pemerintahan yang dominan, yang disebut sebagai "oligarki."
Setelah berhasil menggulingkan dinasti Umayyah, keluarga Abbasiyyah mengambil alih kekuasaan dengan dukungan dari berbagai kelompok sosial yang tidak puas dengan pemerintahan sebelumnya. Namun, setelah berkuasa, mereka juga mulai mengadopsi pola penguasaan dan pembagian kekuasaan yang mirip dengan sebelumnya. Oligarki ini ditandai dengan dominasi keluarga-keluarga elit yang tergabung dalam kalangan bangsawan, birokrat, dan militer yang memegang kendali atas berbagai aspek pemerintahan.
Oligarki pada masa Abbasiyyah terdiri dari beberapa kelompok elit yang memiliki akses khusus ke kekuasaan politik dan ekonomi. Keluarga dan kerabat khalifah memainkan peran sentral dalam struktur kekuasaan, karena mereka mendapatkan posisi strategis di pemerintahan dan menikmati hak-hak istimewa dalam hal kepemilikan tanah dan sumber daya alam.
Selain keluarga khalifah, golongan bangsawan (aristokrasi) juga memiliki pengaruh besar dalam sistem oligarki ini. Mereka umumnya merupakan keturunan dari sahabat Nabi Muhammad SAW atau tokoh-tokoh penting awal Islam, dan karena latar belakang dan kedekatan mereka dengan Rasulullah, mereka memiliki akses yang lebih besar ke kekuasaan dan kekayaan.
Para pejabat pemerintahan dan militer juga termasuk dalam kelompok elit ini. Mereka mendapatkan kekuasaan melalui koneksi politik, keberhasilan dalam pertempuran, atau kepatuhan kepada keluarga khalifah. Jabatan-jabatan pemerintahan dan militer seringkali menjadi monopoli keluarga-keluarga elit dan digunakan untuk mempertahankan dan memperkuat kedudukan mereka.
Jeffrey A. Winter adalah seorang sosiolog yang mempelajari struktur kekuasaan dan pola penguasaan dalam berbagai masyarakat. Dalam penelitiannya tentang oligarki, Winter mengidentifikasi beberapa jenis oligarki berdasarkan karakteristik dominasi dan akses kekuasaan.
Salah satu jenis oligarki yang relevan dengan masa Abbasiyyah adalah "Oligarki Kepemimpinan." Oligarki Kepemimpinan terbentuk ketika kelompok elit menguasai posisi-posisi kunci dalam struktur pemerintahan dan memegang kendali atas kebijakan politik dan ekonomi. Di masa Abbasiyyah, keluarga dan kerabat khalifah, bersama dengan bangsawan dan pejabat pemerintahan, membentuk kelompok elit yang secara eksklusif mengendalikan kekuasaan politik dan sumber daya negara.
Referensi:
1. Hinds, Martin. "Society and the State in Arabia: The Formation of State and Society in the First Millennium BC." Routledge, 2013.
2. Kennedy, Hugh. "The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the Sixth to the Eleventh Century." Routledge, 2015.
3. Winter, Jeffrey A. "Oligarchy." Cambridge University Press, 2011.
IV. Kesimpulan
Oligarki pada masa Abbasiyyah adalah fenomena politik yang menonjol di dunia Islam pada masa itu. Sistem ini terbentuk melalui dominasi keluarga-keluarga elit, bangsawan, dan pejabat pemerintahan yang menguasai kekuasaan politik dan ekonomi. Jeffrey A. Winter mengidentifikasi Oligarki Kepemimpinan sebagai jenis oligarki yang relevan dengan struktur kekuasaan di masa Abbasiyyah. Oligarki ini memiliki karakteristik dominasi kelompok elit dalam mengambil keputusan politik dan mengendalikan sumber daya negara.
Komentar
Posting Komentar