Ketika Rasulullah pertama kali menerima wahyu dari Allah, beliau menyadari bahwa tugasnya bukan hanya menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga mengorganisir masyarakat yang masih bercampur aduk antara penganut agama yang berbeda-beda. Salah satu tindakan awal yang dilakukan oleh Rasulullah dalam mengorganisir masyarakat Makkah adalah dengan membentuk jamaah kecil yang terdiri dari orang-orang yang sudah menerima Islam. Jamaah ini kemudian dipimpin oleh Rasulullah dan bertemu secara rahasia di rumah-rumah mereka untuk membahas ajaran Islam dan merencanakan tindakan selanjutnya.
Rasulullah SAW melakukan berbagai upaya dalam mengorganisir
masyarakat Makkah, termasuk dalam menyebarkan dakwah Islam. Di awal dakwah,
Rasulullah dan para pengikutnya mengalami penindasan dari kaum Quraisy yang
mayoritas musyrik. Oleh karena itu, mereka melakukan upaya untuk menyebarkan
dakwah secara rahasia.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan
pertemuan rahasia di rumah-rumah yang terpencil. Dalam pertemuan tersebut,
Rasulullah SAW menyampaikan ajaran Islam secara singkat dan mudah dipahami.
Selain itu, beliau juga membina dan membimbing para pengikutnya untuk menjadi
lebih kuat dalam iman dan mampu menghadapi segala tantangan.
Dengan cara memperkuat hubungan antar anggota jamaah,
mempererat tali silaturahim dan memberikan nasihat serta bimbingan agar
masyarakat bisa hidup dalam kebersamaan yang damai dan harmonis. Hal ini sesuai
dengan ajaran Islam yang mengutamakan akhlak mulia dan kesetaraan di antara
sesama manusia.
Termasuk membentuk jamaah atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Dalam menjalankan tugasnya, beliau membentuk berbagai kelompok
seperti kelompok shahabat, kelompok pengemban dakwah, dan kelompok perencanaan
strategis. Jamaah atau kelompok yang dibentuk oleh Rasulullah SAW memiliki
tujuan yang jelas dan terstruktur dengan tugas yang spesifik sesuai dengan
bidang masing-masing.
Dalam hal ini, beliau juga memberikan perhatian khusus
terhadap pengaturan tugas dan tanggung jawab setiap individu dalam kelompok
tersebut. Hal ini penting dilakukan agar setiap anggota kelompok dapat
berpartisipasi secara efektif sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki. Pada akhirnya, kerja sama yang baik antara setiap individu dalam
kelompok akan memudahkan mencapai tujuan bersama dengan lebih efisien.
Referensi:
Sirah Nabawiyah karya Ibn Hisyam
Al-Seerah Al-Nabawiyyah karya Ibnu Katsir.
Fathurrahman, A. (2018). Pendidikan Dakwah Rasulullah SAW di
Makkah: Telaah atas Konteks Dakwah dan Metode Pendidikan. AL-ASASIYYA: Journal
of Basic Education, 2(1), 1-13.
Husein, U. (2016). Mengenal Islam: Sejarah, Ajaran, dan
Perkembangannya. Yogyakarta: Literati.
Wibowo, A. D. (2019). Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di
Mekah. Al-Ta'dib, 12(1), 27-39.
M. Quraish Shihab. (2005). Sejarah Kehidupan Muhammad:
Rasulullah SAW. Jakarta: Lentera Hati.
Muhammad Husain Haekal. (1998). The Life of Muhammad:
Apostle of Allah. Kuala Lumpur: Islamic Book Trust.
Komentar
Posting Komentar