A. Menegakkan keadilan dan kebenaran dalam menghadapi kesewenang-wenangan penguasa
Selama hidupnya, Rasulullah tidak hanya berjuang untuk
menyebarkan agama Islam, tetapi juga menegakkan keadilan dan kebenaran dalam
menghadapi kesewenang-wenangan kelas penguasa pada masanya. Beliau menyadari
bahwa keadilan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kestabilan dan
kedamaian sosial.
Rasulullah menghadapi banyak tantangan dalam menentang
kesewenang-wenangan kelas penguasa pada masanya, terutama dari kaum Quraisy
yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi yang besar di Mekah. Beliau tidak
pernah takut untuk mengkritik tindakan mereka yang merugikan rakyat, dan selalu
berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Salah satu contoh nyata dari perjuangan Rasulullah dalam
menentang kelas penguasa adalah ketika beliau memprotes penggunaan kekuatan
oleh kaum Quraisy untuk menghalangi orang-orang Muslim untuk menunaikan ibadah
haji di Mekah. Rasulullah dengan tegas menuntut agar hak-hak Muslim dihormati
dan tidak diintervensi oleh penguasa yang berkuasa.
Selain itu, Rasulullah juga memperjuangkan hak-hak kaum
lemah dan miskin di masyarakat, terutama dalam hal perlakuan yang adil dan
merata. Beliau memandang bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, berhak atas
perlakuan yang sama di depan hukum dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan
dan ketidakadilan.
B. Menentang praktik-praktik diskriminatif dari penguasa kafir Quraisy
Rasulullah merupakan sosok yang berani dan tegas dalam
menentang praktik-praktik diskriminatif dari penguasa kafir Quraisy pada masa
itu. Beliau memperjuangkan hak-hak kaum lemah dan tunduk hanya pada kehendak
Allah SWT.
Pada masa awal Islam, para pemimpin dan penguasa kafir
Quraisy sangat memusuhi kaum Muslimin dan melakukan berbagai tindakan
diskriminatif terhadap mereka. Mereka memblokade pengikut Rasulullah dan
melarang mereka untuk berdagang atau berinteraksi dengan masyarakat Mekah.
Namun, Rasulullah tidak menyerah dan terus berjuang untuk
memperjuangkan hak-hak kaum Muslimin. Beliau menyerukan untuk berdamai dan
berdialog dengan pihak Quraisy, namun jika hal tersebut tidak berhasil, maka
beliau tetap bertindak tegas dan berjuang untuk memperjuangkan hak-hak kaum
Muslimin.
Puncak dari perjuangan Rasulullah dalam menentang penguasa
kafir Quraisy adalah ketika beliau dan para pengikutnya harus hijrah ke Madinah
pada tahun 622 Masehi. Ini merupakan langkah besar yang dilakukan oleh Rasulullah
untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak kaum Muslimin.
Melalui perjuangan yang gigih dan tidak kenal lelah,
Rasulullah berhasil mengubah kondisi masyarakat Arab yang semula dipenuhi
dengan kekerasan dan diskriminasi menjadi masyarakat yang damai, adil, dan
sejahtera. Beliau berhasil mempersatukan berbagai suku dan kelompok di Arab
yang selama ini hidup terpisah-pisah dan terpecah-belah.
C. Mempertahankan kebebasan beragama dan memperjuangkan hak asasi manusia
Rasulullah juga memperjuangkan kebebasan beragama dan hak
asasi manusia dalam menghadapi kekuasaan penguasa pada masa itu. Beliau memperjuangkan
hak-hak kaum muslimin yang terdiskriminasi dan dipaksa untuk meninggalkan agama
Islam, serta melindungi kebebasan beragama umat non-muslim yang hidup di
wilayah Islam.
Salah satu perjuangan besar Rasulullah dalam mempertahankan
kebebasan beragama dan hak asasi manusia adalah dalam Perjanjian Hudaibiyah.
Pada tahun 628 Masehi, Rasulullah dan para pengikutnya menuju Mekkah untuk
melakukan ibadah umrah. Namun, mereka dicegah oleh kaum Quraisy dan terjadilah
perundingan untuk mencapai kesepakatan damai.
Dalam perjanjian tersebut, terdapat beberapa poin penting
yang memperjuangkan kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Salah satu poin
penting adalah bahwa setiap orang berhak memilih agama dan bebas memeluk agama
apapun tanpa paksaan atau penganiayaan. Perjanjian Hudaibiyah menjadi tonggak
penting dalam sejarah Islam dan menunjukkan komitmen Rasulullah dalam
memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan beragama.
Selain itu, Rasulullah juga melindungi hak-hak kaum muslimin
yang terdiskriminasi dan dipaksa untuk meninggalkan agama Islam. Beliau
memberikan perlindungan dan tempat berlindung bagi mereka yang membutuhkan,
bahkan ketika beliau berada di kota Mekkah yang penuh dengan penganiayaan
terhadap kaum muslimin.
Referensi:
- Ahmed, A. (1992). Prophet Muhammad and His Economic Justice. Islamic Foundation.
- Armstrong, K. (1993). Muhammad: A Biography of the Prophet. HarperCollins.
- Esposito, J. L. (2002). The Oxford Dictionary of Islam. Oxford University Press.
- Fazlur Rahman, M. (1979). Islam. University of Chicago Press.
- Lings, M. (1983). Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources. Islamic Texts Society.
- Mubarakpuri, S. R. (2002). Ar-Raheeq Al-Makhtum (The Sealed Nectar): Biography of the Prophet. Darussalam Publishers.
- Rahman, F. (2008). Muhammad: His Life and Legacy. The Islamic Foundation.
- Watt, W. M. (1956). Muhammad at Mecca. Clarendon Press.
Komentar
Posting Komentar