Rasulullah merupakan sosok yang sangat berperan penting dalam membangun dan mengorganisir masyarakat Makkah pada masa awal perkembangan Islam. Beliau berhasil membangun persaudaraan di antara umat Muslim dan memperkuat hubungan sosial serta kemanusiaan di tengah masyarakat yang belum memahami ajaran Islam. Cara-cara yang digunakan Rasulullah dalam mengorganisir masyarakat Makkah ternyata memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam.
Salah satu cara yang digunakan Rasulullah dalam
mengorganisir masyarakat Makkah adalah dengan membangun persaudaraan di antara
umat Muslim. Beliau menegaskan bahwa semua umat Muslim adalah saudara dan tidak
ada perbedaan antara mereka berdasarkan suku, bangsa, atau warna kulit. Hal ini
tercermin dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan "Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu."
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah juga
menegaskan bahwa umat Muslim seperti satu bangunan yang saling menopang, di
mana setiap orang memainkan peranannya masing-masing untuk memperkuat bangunan
tersebut. Dengan cara ini, Rasulullah berhasil membangun persatuan dan
kebersamaan di antara umat Muslim, sehingga mereka menjadi masyarakat yang kuat
dan solid.
Rasulullah mengajarkan konsep ukhuwah, yaitu persaudaraan
yang berdasarkan iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Konsep ini diterapkan
secara luas di kalangan umat Islam pada saat itu, sehingga menciptakan
solidaritas yang kuat di antara para pengikutnya. Dalam membangun persaudaraan
ini, Rasulullah memperlakukan semua orang dengan adil dan setara, tanpa
memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau etnis.
Rasulullah memiliki banyak cara dalam mengenalkan Islam di
kalangan masyarakat Makkah. Salah satunya adalah melalui dakwah secara lisan
dengan berbicara langsung kepada masyarakat dan memberikan
penjelasan-penjelasan mengenai ajaran Islam. Selain itu, Rasulullah juga
melakukan dakwah dengan memberikan teladan dalam kehidupannya sehari-hari,
seperti perilaku yang baik dan budi pekerti yang mulia.
Rasulullah juga membentuk hubungan yang kuat dengan
masyarakat Makkah dengan cara berinteraksi dan membantu mereka dalam kehidupan
sehari-hari. Ia juga menunjukkan sikap toleransi dan saling menghormati dengan
menerima perbedaan masyarakat Makkah yang beragama selain Islam.
Tidak hanya itu, Rasulullah juga memanfaatkan media lain
untuk menyebarkan ajaran Islam, seperti melalui surat dan pesan-pesan yang
disampaikan melalui utusan kepada orang-orang di luar Makkah.
Dalam mengenalkan Islam, Rasulullah juga memperlihatkan
sikap rendah hati dan tidak memaksakan kehendak kepada orang-orang yang belum
memeluk Islam. Ia membiarkan mereka memilih secara sukarela apakah ingin
memeluk Islam atau tidak.
Melalui cara-cara tersebut, Islam semakin dikenal dan
diterima di kalangan masyarakat Makkah. Bahkan, banyak orang yang akhirnya
memeluk Islam setelah melihat dan merasakan langsung pengaruh positif dari
ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah.
Selain itu, Rasulullah juga membentuk sistem jamaah, yaitu
kelompok-kelompok kecil yang dibentuk untuk menguatkan persaudaraan di antara
para pengikutnya. Setiap jamaah dipimpin oleh seorang pemimpin yang bertanggung
jawab atas kesejahteraan anggota jamaahnya, baik secara materi maupun
spiritual. Sistem jamaah ini membantu dalam mengorganisir masyarakat dan
menciptakan keteraturan di antara para pengikut Rasulullah.
Pendekatan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam membangun
masyarakat yang kuat dan saling mendukung ini kemudian menjadi salah satu kunci
sukses dalam penyebaran Islam di Makkah dan sekitarnya. Para pengikut
Rasulullah mampu mengatasi rintangan dan tantangan yang mereka hadapi dengan
bersama-sama dan saling mendukung.
Pengaruh cara Rasulullah dalam mengorganisir masyarakat
Makkah terhadap perkembangan Islam sangat besar. Dalam kurun waktu yang relatif
singkat, beliau berhasil membangun masyarakat yang kuat dan bersatu, sehingga
ajaran Islam dapat tersebar dengan cepat dan lancar. Dalam waktu 23 tahun,
Islam berhasil tumbuh dan berkembang pesat di Makkah, bahkan merambah ke
wilayah-wilayah lain di Arab dan luar Arab.
Dalam sejarah Islam, Rasulullah saw. dianggap sebagai sosok
yang mampu membentuk masyarakat yang kuat dan saling mendukung dalam
menyebarkan ajaran Islam di Makkah. Salah satu strategi yang digunakan oleh
Rasulullah adalah dengan membangun solidaritas dan persaudaraan di antara para
pengikutnya.
Referensi:
- M. Quraish Shihab. (2007). Sejarah Kehidupan Muhammad: Rasulullah saw. Jakarta: Lentera Hati.
- M. Atho Mudzhar. (2013). Muhammad SAW.: Pemimpin yang Cerdas dan Visioner. Jakarta: Qisthi Press.
- Ibn Hisham, Sirah Nabawiyyah.
- Al-Mubarakpuri, Safiur Rahman. (2002). Ar-Raheeq Al-Makhtum (The Sealed Nectar): Biography of the Prophet. Riyadh: Darussalam Publishers.
- Qur'an Al-Hujurat ayat 13
- Sahih Bukhari, Kitab al-Adab, Bab al-Tawadhu' wa al-Khumul
- Sahih Muslim, Kitab al-Birr wa al-Silah wa al-Adab, Bab al-Tawadhu' wa al-Mutualat wa al-Ithar.
Komentar
Posting Komentar